TECH ID

Blog tentang teknologi dan jaringan — bahas komputer, internet, dan tren IT terbaru

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]


 Sekolah-sekolah di seluruh dunia kini punya “guru baru” — bukan manusia, melainkan AI tutor. Tahun 2025 menandai revolusi besar dalam dunia pendidikan: pembelajaran personal berbasis kecerdasan buatan. Aplikasi seperti Khanmigo (Khan Academy), Google Classroom AI, dan Socratic by Google mampu menyesuaikan gaya belajar tiap siswa, memberi umpan balik langsung, bahkan mendeteksi tingkat stres melalui ekspresi wajah.

Menurut UNESCO, lebih dari 40 juta pelajar kini menggunakan AI sebagai pendamping belajar utama. AI bisa menilai di mana siswa kesulitan, lalu menyesuaikan tempo dan materi. Misalnya, siswa yang lemah di matematika akan mendapat latihan bertahap dengan visual interaktif. Hasilnya, tingkat retensi belajar naik 32% di negara yang menerapkannya.

Meski begitu, para pendidik khawatir akan dehumanisasi pembelajaran. Guru masih punya peran penting dalam membentuk karakter dan nilai moral — hal yang belum bisa dilakukan AI. Karena itu, banyak lembaga pendidikan menerapkan sistem hybrid learning, di mana guru dan AI bekerja berdampingan. AI menangani bagian analisis dan adaptasi, sedangkan guru memimpin diskusi dan refleksi.

Pendidikan masa depan bukan lagi sekadar ruang kelas, melainkan ekosistem cerdas yang tumbuh bersama teknologi. Dan di dalamnya, AI bukan pesaing guru — melainkan rekan kerja abadi.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib