Kehadiran internet satelit menjadi penyelamat bagi banyak wilayah yang selama ini tidak terjangkau jaringan fiber atau BTS seluler. Tahun 2025 menjadi momentum penting karena internet satelit mulai digunakan secara luas di desa, daerah pegunungan, pulau kecil, hingga kawasan hutan yang sebelumnya "blank spot".
Internet satelit generasi baru seperti Starlink, OneWeb, dan operator satelit Asia menawarkan kecepatan stabil 100–200 Mbps. Kecepatan ini cukup untuk sekolah daring, bekerja dari rumah, video streaming, hingga bisnis UMKM. Tidak lagi diperlukan menara BTS atau kabel fiber yang mahal untuk membangun koneksi.
Di Indonesia, banyak sekolah dan puskesmas di daerah terpencil kini bergantung pada internet satelit untuk mengakses administrasi, konsultasi pasien jarak jauh, dan platform belajar digital. Para pelaku usaha kecil juga mulai memanfaatkan layanan ini untuk pemasaran online, transaksi digital, hingga komunikasi dengan pemasok dan pelanggan.
Keunggulan internet satelit terletak pada kestabilannya. Meskipun cuaca buruk dapat memengaruhi sinyal, teknologi antena pintar generasi baru membuat gangguan menjadi sangat minimal. Selain itu, biaya perangkat dan langganan terus menurun setiap tahun, membuatnya semakin terjangkau masyarakat.
Masa depan internet satelit terlihat cerah. Dengan adanya kompetisi operator, harga diprediksi turun lagi dalam beberapa tahun mendatang. Infrastruktur digital Indonesia pun dapat berkembang lebih cepat, membuka peluang ekonomi baru dan pemerataan akses informasi.

